Welcome to our online store

Info Peternakan

Viterna Plus – Cegah Gangguan Pernafasan Ayam

Viterna Plus – Cegah Gangguan Pernafasan Ayam
Semakin tingginya permintaan daging ayam untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sekarang ini secara tidak langsung membuat perkembangan peternakan ayam broiler yang sangat luar biasa. Kebutuhan daging ayam pedaging (ayam ras broiler) cenderung meningkat setiap tahun. Peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan situasi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh. Konsumsi ayam ras pada tahun 2013 ini mencapai 2,2 miliar ekor. Jumlah tersebut naik 15,79% dibandingkan konsumsi ayam ras sepanjang 2012 sebanyak 1,9 juta miliar ekor (Kontan, 2013). Inilah potensi besar peternakan ayam broiler di Indonesia yang sangat diminati oleh masyarakat hingga saat ini.

Dari potensi yang luar biasa tersebut, hal yang masih menjadi kendala atau tantangan bagi peternak ayam broiler adalah serangan penyakit yang cukup sering pada ayam yang dianggap paling baik produktivitas sebagai ternak penghasil daging. Salah satu yang sering menyerang ayam broiler adalah penyakit pernafasan. Beberapa penyakit yang muncul dari gangguan pernafasan seperti CRD, Korisa, ND, AI dan IB. Tetapi penyebab gangguan pernafasan pada ayam bisa disebabkan 2 hal yaitu faktor non infeksius dan faktor infeksius (Medion, 2013). Faktor non infeksius seperti sirkulasi udara dalam kandang yang tidak lancar, kepadatan ayam yang terlalu tinggi, jarak antar kandang terlalu dekat, kandang terlalu dekat dengan tebing atau telalu banyak pepohonan sehingga mengakibatkan pembuangan udara kotor dan gas-gas beracun seperti amonia menjadi terhambat. Selain itu faktor non infeksius pada gangguan pernafasan bisa disebabkan karena pakan yang diberikan ke ayam tidak seimbang, terutama kadar protein dan garam. Kadar protein dan garam yang tinggi pada pakan serta litter atau alas kandang yang terlalu basah memacu munculnya gas amonia yang akan mengganggu pernafasan ayam. Sedangkan gangguan pernafasan yang disebabkan oleh faktor infeksius terdiri dari serangan virus (ND, AI, IB, ILT), bakteri (CRD, Korisa) maupun jamur Aspergillosis sp. (Medion, 2013)

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Pernafasan Ayam?
Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit-penyakit pernafasan tersebut, maka perlu dilakukan beberapa hal yaitu :
  • Menciptakan kondisi kandang dan sekitarnya yang nyaman, seperti mengatur kelancaran sirkulasi udara sehingga gas amonia dalam kandang dapat dikurangi, menambahkan kipas angin atau blower untuk membantu sirkulasi udara.
  • Melaksanakan program vaksinasi secara teratur sesuai jadwal.
  • Memberikan multivitamin dari NASA yaitu VITERNA setiap harinya pada air minum, VITERNA mengandung vitamin dan mineral lengkap untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam sehingga tidak mudah terserang oleh penyakit
  • Upayakan kandang penyimpan pakan tidak terlalu lembab
  • Menerapakan program biosecurity yaitu pelaksanaan sanitasi dan desinfeksi secara rutin
  • Bila ada ayam yang sudah terindikasi terkena penyakit pernafasan segera dipisahkan dari ayam yang lain dan dimasukkan ke dalam kandang isolasi (Medion, 2013)
Itulah sedikit penjelasan mengenai peran produk vitamin ternak NASA VITERNA dalam mencegah gangguan pernafasan pada ayam.
Cara Mencegah Penyakit ND (Newcastle Desease)

Penyakit Newcastle Desease atau yang dikenal dengan penyakit ND merupakan salah satu jenis penyakit yang sering membuat para peternak ayam khawatir. Kenapa demikian? Karena penyakit ND dapat menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi (mencapai 100%) dengan waktu penyebaran yang tergolong sangat cepat. Penyakit ini dapat menyerang ayam ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. Bahkan menurut beberapa ahli, walaupun kasusnya sangat jarang dijumpai, penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis (radang konjunctiva mata). Sedangkan pada unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf, gejala pernafasan dan gejala pencernaan.
Penyebab Penyakit ND adalah virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor. Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan.
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km).
Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian.
Gejala Klinis Gejala penyakit ini dapat diamati melalui gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan ngorok; gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir (torticoles) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Kemudian gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan ayam tua.
Untuk lebih meyakinkan bahwa suatu peternakan benar atau tidaknya terserang ND, maka tindakan bedah bangkai adalah jalan terbaik dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus ND hasil bedah bangkai berupa gejala khas penyakit ini, yaitu adanya bintik-bintik merah (ptechie) pada proventriculus (kantong depan ampela). Selain itu juga terjadi perubahan pada lapisan usus berupa pendarahan dan kematian jaringan (nekrosa). Pada organ pernafasan akan mengalami eksudasi dan kantong udaranya menipis.

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ND

Berhubung penyakit ND disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis obat yang efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif.
Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan paling lambat hari ke-empat umur ayam, karena penundaan sampai umur dua minggu dan seterusnya akan menghilangkan kemampuan pembentukan antibodi aktif oleh antibodi induk, sebab pada umur tersebut antibodi induk sudah tidak berfungsi lagi. Program vaksinasi pada ayam pedaging sebaiknya dilakukan pada umur tiga hari dan vaksinasi lanjutan pada umur tiga minggu, sedangkan pada ayam petelur pada umur tiga hari, empat minggu, tiga bulan dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara semprot, tetes (mata, hidung, mulut), air minum dan suntikan.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi diantaranya :
  • Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang benar-benar sehat
  • Vaksin segera diberikan setelah dilarutkan
  • Hindari vaksin dari sinar matahari langsung
  • Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan stress berat pada ternak
  • Cuci tangan dengan detergen sebelum dan sesudah melakukan vaksinasi
Mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulan oleh penyakit ND ini sangat tinggi maka jalan terbaik dalam menanggulaninya adalah dengan menjalankan program manajemen yang ketat berupa program vaksinasi dan sanitasi lingkungan yang baik guna menghindari penyakit ini sehingga keuntungan akan dapat lebih meningkat, juga melengkapi nutrisi yang diberikan kepada ayam, baik tepat jumlah maupun jenisnya meliputi : protein, mineral, vitamin, lemak dan energi. Nutrisi yang lengkap pada pakan ayam akan meningkatkan stamina tubuh ayam sehingga ayam tidak akan mudah terserang penyakit.
PT. NATURAL NUSANTARA sebagai perusahaan yang memproduksi pakan pelengkap ternak yaitu VITERNA, POC NASA dan HORMONIK yang telah banyak digunakan oleh peternak ayam di seluruh Indonesia. Kandungan Viterna, POC NASA, Hormonik meliputi : Protein, mineral, vitamin yang berasal dari bahan-bahan organik/alami, bukan kimia/sintetik. Cara pemakaiannya yaitu 3 produk tersebut dicampur menjadi 1 larutan terbih dahulu. Dosisnya adalah 1 tutup botol campuran 3 produk NASA tersebut per 10 liter air minum per hari, baik pagi atau sore hari.
Keunggulan Produk NASA pada ayam pedaging
  • Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
  • Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Mengurangi kestresan pada ayam, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah ayam divaksinasi atau saat ayam dalam proses pengobatan
  • Mempercepat waktu panen pada ayam broiler, rata-rata pada umur 34-35 hari sudah mencapai 1,9 – 2 kg per ekor, FCR rata-rata : 1,5 – 1,6
  • Angka kematian : 3 – 5%
  • Mengurangi bau kotoran
  • Meningkatkan kesehatan ayam
Itulah beberapa hal penting tentang cara mencegah penyakit ND (Newcastle Desease) pada ternak unggas seperti Ayam, dan lain-lain. Dengan mengetahui lebih dalam tentang penyakit ND ini diharapkan bisa meningkatkan produksi peternakan Indonesia.
Memaksimalkan Produksi Ternak dan Ikan

Kuantitas dan kualitas produksi ternak dan ikan saat panen adalah salah satu ukuran dalam tingkat keberhasilan peternak. Dengan memaksimalkan produksi ternak dan ikan, efisiensi pakan serta angka kematian yang rendah, maka akan diperoleh keuntungan yang semakin tinggi. Demikian pula sebaiknya, dengan semakin tinggi angka kematian serta semakin rendahnya jumlah hasil ternak dan ikan yang dipanen, maka keuntungan bagi peternak-pun semakin berkurang. Tidak sedikit pula para peternak yang mengalami kerugian bahkan sampai membawa pada kebangkrutan usaha. Oleh karena itu beberapa perusahaan inti dalam kemitaraan ayam pedaging memberikan tambahan keuntungan atau bonus kepada peternak plasma yang dapat menekan angka kematian sampai 8%.

Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ternak dan Ikan

Hasil panen yang rendah dan angka kematian yang tinggi pada ternak dan ikan dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti kualitas bibit yang kurang baik, adanya serangan penyakit, kebersihan kandang atau sanitasi kolam yang kurang terjaga, kesalahan dalam manajeman pemeliharaan, pakan yang sudah kadaluarsa dan beberapa faktor lainnya. Oleh karena itu, para peternak diharapkan dapat melaksanakan salah satu program yang dinamakan Panca Usaha Peternakan, yaitu : pemilihan bibit yang baik, pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan ternak dan ikan, pencegahan dan pengendalian penyakit yang berkelanjutan, perawatan kebersihan kandang atau sanitasi kolam yang baik, peralatan kandang atau kolam yang selalu teratur dibersihkan serta perencanaan pemasaran yang tepat.

Peran Natural Nusantara dalam Peternakan dan Perikanan

PT. Natural Nusantara sebagai salah satu institusi swasta yang bergerak di bidang Agrokomplek khususnya di sektor peternakan dan perikanan memberikan solusi untuk memaksimalkan pertumbuhan ternak dan ikan, menekan angka kematian serta meningkatkan efisiensi pemberian pakan pada ternak dan ikan terutama pada pengoptimalan pertumbuhan dan kesehatan ternak dan ikan sehingga diperoleh ternak dan ikan  yang pertumbuhannya cepat dan sehat. Data pengujian di lapangan, termasuk laporan para peternak ayam pedaging yang telah menggunakan produk NASA membuktikan bahwa ayam pedaging yang memakai produk NASA pertumbuhannya lebih cepat, sebagai data yaitu ayam broiler umur 35 hari sudah mencapai berat 1,9 – 2 kg dengan angka kematian yang rendah rata-rata hanya 5%.  Demikian pula dengan ternak dan ikan yang lain sebagimana tercantum dalam label terlampir di akhir artikel. Dengan hasil seperti ini, peternak tersebut mendapatkan keuntungan yang besar selain dari nilai hasil bagi usaha, juga dari tambahan bonus angka kematian dan FCR yang rendah.

Manfaat Produk NASA dalam Memaksimalkan Produksi Ternak dan Ikan

Pengaruh produk NASA terhadap rendahnya angka kematian disebabkan dari kandungan produk NASA yaitu Viterna, POC NASA dan Hormonik yang memiliki kandungan mineral dan vitamin yang tinggi, ditambah dengan protein yang terdapat pada Viterna semakin melengkapi nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam pedaging. Sehingga proses metabolisme dalam tubuh ayam berjalan dengan baik dan produktivitasnya akan maksimal dalam bentuk kesehatan yang prima dan produksi daging yang tinggi dalam waktu yang lebih cepat.
Formula yang digunakan untuk mendapatkan hasil maksimal tersebut  adalah dengan menggabungkan tiga produk NASA yaitu Viterna, POC NASA dan Hormonik menjadi 1 (satu) larutan induk. Dosis penggunaannya adalah 1 tutup botol larutan induk dicampurkan pada per 10 liter air minum per hari. Satu hari cukup satu kali pemberian. Sebagai keterangan penggunaan produk NASA untuk 1000 ekor ayam pedaging dengan pemeliharaan selama 35 hari adalah 5 botol Viterna, 5 botol POC NASA dan 5 botol Hormonik.
Harapan kami, mudah-mudahan PT Natural Nusantara melalui teknologi NASA beserta produknya mampu memaksimalkan produksi peternakan dan perikanan Indonesia.
TANGGUH Probiotik Peternakan Perikanan

TANGGUH Probiotik Peternakan dan Perikanan, Salah satu produk terbaru dari NASA PT Natural Nusantara bersamaan dengan produk TANGGUH Pupuk Hayati & Dekomposer yang akan membantu petani dan peternak dalam meningkatkan hasil produksinya secara Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian (K3). TANGGUH Probiotik diformulasikan khusus untuk menyempurnakan proses fermentasi di dalam pencernaan ternak dan ikan sehingga mampu mempercepat proses pertumbuhan.

TANGGUH Probiotik diproses dari bahan-bahan alami murni sehingga aman, sehat dan dapat meningkatkan gizi, cita rasa, dan dapat menekan tingkat kerusakan ternak (palatibilitas). Produk Probiotik Peternakan dan Perikanan ini juga berfungsi meningkatkan kesuburan perairan sekaligus kesehatan udang dan ikan.

Kandungan TANGGUH Probiotik

Lactobacillus sp. 2,5 x 107 cfu/ml
Azotobacter sp. 1,31 x 106 cfu/ml
Streptomyces sp. 2,42 x 106 cfu/ml
Saccharomyces sp. 8m20 x 107 cfu/ml
Aspergillus sp. 1,90 x 105 cfu/ml
Trichoderma sp. 2,8 x 105 cfu/ml
Keterangan: Tidak mengandung bakteri merugikan (Patogen)

Dosis Pemakaian Probiotik TANGGUH

Ternak
  • 2 tutup botol (20cc) per 20 liter air untuk 100 kg (1 kwintal) pakan ternak hijauan/jerami
  • 1 tutup botol (10cc) per 1 liter air untuk 5 kg pakan konsentrat
Udang 5 – 6 liter / ha
Ikan 3 – 6 liter / ha

Cara Pemakaian TANGGUH Probiotik

Pemakaian untuk Pembuatan Pakan Ternak

  1. Bahan dicacah hingga berukuran 5 cm lalu ditumpuk setebal 20 cm, siramlah dengan larutan TANGGUH Probiotik sesuai dosis di atas, kemudian taburkan bekatul.
  2. Tumpuk lagi bahan di atasnya dan ulangi prosedur yang sama terus menerus hingga mencapai ketinggian 1 meter.
  3. Tutup rapat 1-3 hari
  4. Buka dan keringkan sebelum diaplikasikan ke ternak
Untuk menyempurnakan proses pencernaan dan metabolisme dalam tubuh ternak, aplikasikan juga penggunaan VITERNA.

Pemakaian untuk Kolam Udang & Ikan

  1. Larutkan TANGGUH 2-3 liter bersamaan dengan TON (Tambak Organik Nusantara) dengan air secukupnya, lalu siramkan merata ke tanah dasar tambak/kolam pada tahap persiapan lahan (belum ada air)
  2. Larutkan TANGGUH 0,5 liter dicampur air secukupnya lalu siramkan merata ke air tambak/kolam setiap 2 minggu sekali (bersamaan dengan aplikasi TON) selama 6 kali mulai umur 21 hari

Pemakaian untuk Pakan Udang & Ikan

  • Larutkan 5 cc (0,5 tutup botol) TANGGUH dan 10 cc VITERNA dalam air secukupnya untuk dicampur dengan 8-10 kg pakan udang/ikan
Tingkatkan produktivitas peternakan dan perikanan anda dengan TANGGUH Probiotik dari PT Natural Nusantara (NASA) !
Teknis Budidaya Itik Petelur


Peternakan itik petelur  di Indonesia masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya sekitar 1,24% dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan telur itik selama ini belum mencukupi permintaan pasar, baik dalam bentuk telur segar, telur olahan dan telur tetas. Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA  dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya membantu budidaya itik petelur dengan sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas telur dan daging.



Produktivitas Itik Petelur

Produktivitas Itik petelur dapat ditingkatkan, yakni mampu menghasilkan telur 200-250 butir/ekor/tahun. Produktivitas itik petelur dapat ditingkatkan dengan pola pemeliharaan semi intensif dan intensif. Itik mampu berproduksi sepanjang tahun, kecuali itik sedang mengalami rontok bulu



Jenis-jenis Itik Petelur di Indonesia

  1. Itik Tegal Cirinya adalah bentuk badan hampir tegak lurus dan langsing menyerupai botol. Tinggi badan mencapai 50 cm dengan berat badan rata-rata 1,5 kg per ekor. Mulai bertelur berumur 5,5-6 bulan dengan masa produksi selama 11 bulan terus menerus setiap tahunnya. Bobot telur 65-70 gram.Produksi telur mencapai 250 butir/ekor/tahun..
  2. Itik Magelang Bentuk badan dan produksi telur serta masa mulai bertelur hampir sama dengan itik tegal. Umumnya memiliki bulu bewarna kecoklatan dan memiliki warna putih melingkar di leher seperti kalung.
  3. Itik Mojosari Postur tubuh sama dengan itik tegal, hanya umumnya lebih kecil. Telur yang dihasilkan lebih besar dan beratnya rata-rata 70 gram/butir dengan cangkang bewarna biru kehijauan. Produksi telur mencapai 200 butir/ekor/tahun. Bulu bewarna kemerahan dengan kombinasi coklat, putih dan hitam.
  4. Itik Alabio Berasal dari Kalimantan. Postur tubuh segitiga dan jika berdiri membentuk sudut 60 dengan tanah. Produksi telur mencapai 250-300 butir/ekor/tahun. Mulai bertelur umur g bulan. Bulu bewarna abu-abu.

Tata Laksana Pemeliharaan

Perkandangan

Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter. Dinding kandang bagian bawah sebaiknya berupa tembok setinggi 60 cm dari lantai. Sedangkan bagian atas terbuat dari kawat atau bilah-bilah bambu yang diberi jarak. Ukuran atau besar kecilnya kandang tidak menjadi masalah asalkan kepadatan itik per kandang tidak terlampau sesak. Pada prinsipnya, semakin rendah kepadatan itik per kandang akan semakin baik perkembangan itik di dalamnya. Ukuran kepadatan itik per kandang adalah sekitar 4 ekor/m2 untuk kandang tidur dan 2 ekor/m2 untuk kandang main. Jumlah itik dalam satu kandang dianjurkan 50 ekor.

Pakan

Bahan baku ransum itik pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaannya relative murah. Bahan baku itu antara lain dedak halus, jagung kuning, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, sorgum, tepung terigu dari biji gandum, tepung gaplek, tepung kedelai, ampas tahu, tepung daun papaya, tepung daun turi, tepung daun lamtoro, Bahan baku hewani antara lain : keong, bekicot, cacing. Ada juga yang dalam bentuk olahan pabrik, seperti : tepung ikan, tepung bulu, tepung darah, tepung limbah udang, tepung kerang, tepung kepala udang. Selain pakan-pakan diatas, itik masih membutuhkan pakan tambahan yang mengandung gizi/nutrisi ternak lengkap yang belum terdapat pada pakan-pakan diatas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telurnya.  Sehingga tujuan atau target dari budidaya itik petelur yaitu memiliki produksi telur yang  optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan tambahan/pelengkap maka PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA  dan POC NASA. Produk-produk ini menggunakan teknologi asam amino, mineral dan vitamin yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh itik petelur yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik petelur.

 
VITERNA dan POC NASA mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik petelur, yaitu :

  • Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
  • Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh itik petelur dari serangan penyakit.
  • Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K,  Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme  dalam tubuh.

Cara penggunaannya adalah dengan mencampur/mengoplos VITERNA dan POC NASA menjadi satu botol terlebih dahulu, kemudian. dicampurkan pada komboran pakan konsentrat atau pakan lain dengan dosis : 1 tutup botol campuran VITERNA dan POC NASA untuk sekitar 5 kg pakan. Pemberian disarankan sejak itik berumur starter

(1 minggu) sampai produksi/menghasilkan telur



Contoh Pola Pemberian Pakan

            Pakan
Umur
Contoh Pakan
Anak Itik/Starter
(1– 8 minggu)
Konsentrat atau pakan ayam starter BR1
(15 gram/minggu/ekor)
Masa pertumbuhan
/Grower
( > 8 minggu)
Kandungan Protein : 18 -21%

Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 4,5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro 5%, tepung ikan 10%, rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan garam 0,5%
Masa Produksi/Layer
Kandungan
Protein : 18%
3 kg konsentrat/pakan pabrik untuk itik petelur produksi, 6 kg jagung giling, 6 kg bekatul, dan 1,5 – 2 kg ketam cincang

Catatan: Secara umum, pemberian pakan selama masa pertumbuhan setiap minggu selalu mengalami kenaikan disesuaikan dengan berat badan itik. Sebagai patokan, kenaikan pakan yang disarankan sekitar 15 gram/minggu/ekor. Jadi pada minggu ke-9, pakan yang diberikan sebanyak 615 gram/minggu/ekor, hingga minggu ke-24 mencapai 840 gram/minggu/ekor. Pemberian pakan atau ransum dilakukan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan pukul 14.00.

    

Pengendalian Penyakit

Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan Itik petelur adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :

  • Lahan yang digunakan untuk memelihara Itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
  • Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas Itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci dengan air biasa.
  • Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan  ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Itik yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu, Itik dapat juga dimandikan larutan Asuntol  berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
  • Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit sebagai media tumbuh dan perkembangbiakannya
  • Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.
  • Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu timbulnya bebagai penyakit.
  • Kebersihan dan kesegeran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada Itik. Pakan harus disimpan di tempat kering, sehingga terbebas dari jamur dan bau apek.

Beberapa penyakit yang dapat menyerang Itik Petelur adalah: 
  • Penyakit parasit (berak darah, cacingan), \Cacingan dapat disembuhkan dengan menggunakan obat cacing,kemudian diulang selama 3-4 bulan sekali. Berak darah dapat disembuhkan dengan obat yang mengandung antibiotika Sulfaquinoxaline. Obat-obatan dapat diperoleh di toko obat hewan terdekat 
  • Penyakit Bakterial (Salmonellosis, cholera, keracunan, kaki bengkak, Pasteurellosis, Corryza/pilek, Ngorok, Coccidiosis,) Salmonellosis ditandai dengan kotoran itik encer dan bewarna hijau keputihan, nafas tersengal-sengal, bulu kusam Dan sayap terkulai. Pengobatan dapart diberikan obat yang mengandung antibiotika Sulfaquinoxaline dan Furasolidane.  Furasolidane dicampurkan pada pakan, sedangkan Sulfaquinoxaline dicampur pada air minum, Cholera ditandai dengan kotorannya hijau kekuningan, pengobatan dengan menyuntikan penicilin pada urat daging dada. Pasteurellosis ditandai dengan kotoran bewarna kehijauan, gangguan pada mata, pernafasan tersumbat, batuk-batuk, pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Penicillin, Amoxicillin. Corryza ditandai dengan hidung berlendir atau pilek panda itik, Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Streptomicin. Coccidosis ditandai dengan tubuh lemah, kotoran cair Dan sering bercampur darah. Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Sulafaquixalibn atau tetra sulfa.  Ngorok dapat diobati dengan memberikan obat antibiotika Spiramycin 
  • Penyakit Virus (Cacar, Hepatitis Itik)
  • Penyakit lain disebabkan jamur (Pneumonia, Afloktosikosis). Afloktosikosis berasal dari pakan yang terkena jamur. Aflatoksikosis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pakan dan kelembapan tidak tinggi. Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Fenobartial.  
Obat-obatan dapat diperoleh di toko obat hewan terdekat

Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatannya
Teknis Budidaya Kelinci

Usaha ternak kelinci lebih menguntungkan di banding usaha sapi atau domba. Putaran uang lebih cepat, sayangnya banyak peternak gagal karena kurang memperhatikan dasar-dasar utama pemeliharaan. Berikut ini adalah tips singkat untuk mewujudkan ternak kelinci sukses.

Pakan yang baik
Pakan utama kelinci adalah Rumput, Sayuran dan Bijian.

Rumput timothy adalah pakan terbaik kelinci. Timothy adalah sejenis rumput lapangan yang pada bagian atasnya terdapat bbppl-kelinci 05.jpg“ekor kucing”.

Kadar serat rumput timothy cukup baik sehingga tidak menimbulkan masalah pencernakan. Rumput jenis lain, termasuk jerami juga bisa, namun harus dalam kondisi layu, terutama pada musim hujan rumput harus dijemur hingga kering.

Takaran rumput perhari, sebesar badan kelinci. Diberikan pada sore hari.

Sayuran sangat perlu buat kelinci untuk mempermudah pencernakan dan mengurangi kadar serat berlebihan. Berikan 3-7 lembar perhari sayuran layu pada siang hari sebagai makanan siang. Sayuran yang baik adalah sosin/ceisim (sayuran untuk mie ayam) dan wortel. Sedangkan kangkung dan kubis usahakan tidak diberikan karena kadar airnya berlebihan dan mengakibatkan air kencing bau pesing .

Bijian, jagung muda, ketela pohon atau ubi jalar bisa diberikan pada malam hari di bbppl-kelinci 04.jpgatas jam 10 malam, atau bisa juga diberikan pada pagi siang hari. Pelet kelinci dengan kadar serat standar sangat baik sebagai makanan pagi karena mengandung bijian dan serat. Jika tidak bisa mendapatkan pelet kelinci maka bisa menggunakan pellet unggas dengan syarat hati-hati.

Pellet unggas memiliki komponen non-serat karena terbuat dari jagung dan remukan ikan/tulang. Karena itu dalam sehari tidak cukup hanya diberi pellet unggas, melainkan harus ada unsur serat dari rumput. Hati-hati menggunakan pellet unggas. Pellet kadaluwarsa bisa mengakibatkan diare. Sekiranya pellet unggas tidak cocok segera tarik dan ganti dengan jenis lain. Jangan asal membeli pellet murah daripada kelinci mati.

Seandainya pellet sulit, bisa diganti dengan bekatul/dedak. Pakan ini bisa dicampur dengan air, namun jangan sampai membusuk. Usahakan dalam waktu kurang dari tiga jam habis dan bersihkan. Di atas tiga jam bisa mengakibatkan kelinci diare.

Buah-buahan adalah pakan yang diperbolehkan namun hanya sedikit karena dalam buah terdapat kadar gula yang bisa mengakibatkan metabolisme perut kelinci tidak beres. Satu ekor kelinci tidak boleh lebih memakan lebih dari 1 kulit pisang dalam sehari.

Minuman. Orang bilang kelinci tidak butuh minum karena kadar air dalam rumput mencapai 70%. Ini adalah logika ngawur. Semua makhluk hidup tidak sekadar butuh air, tapi juga butuh minum.

Manusia juga tidak cukup makan sayur dan kuah. Air minum tetap wajib diberikan untuk menggerus pencernakan dan menghindari dehidrasi. Kebutuhan tiap hari cukup setengah gelas. Jauhkan air minum dari kotoran. Usahakan memakai botol khusus supaya tidak perlu mengganti setiap hari. Kelinci yang jarang minum akan stres dan pertumbuhannya tidak baik serta gampang mati ketika terserang penyakit.

Perut: Kelinci hewan berusus satu. Wajar jika disebut hewan “tidak beres pencernaan”. Saat perut sakit, kelinci tidak bisa muntah sehingga satu jalur pakanan (ususnya) terkena beban berat. Akibatnya, kembung, diare dan mencret menjadi problem utama kelinci.

Ciri-ciri kelinci sakit: mata sayu, lesu, tidak tertarik makan, dan tahinya cair, atau lengket berwarna coklat/hijau jelly. Kelinci sehat tahinya berwarna hitam kering. Solusi: tarik rumput, sayuran dan minuman ganti dengan pellet dan rumput kering timothy. Berikan juga daun papaya kering getah, pupus pohon pisang dan/atau daun bambu muda untuk menetralkan cairan dalam perut.

Kelinci mencret juga harus dipisah dari kelinci lain karena jika tahinya berceceran di rumput bisa dimakan kelinci lain dan menularkan penyakit dalam.

Penyakit scabies (penyakit kulit). Faktor utama adalah karena kandang jorok. Setiap hari kandang wajib dibersihkan, kotoran tidak boleh menumpuk, rumput sisa harus dibuang. Semprot vaksin minimal sebulan sekali. Kelinci scabies harus dikarantina supaya tidak menular ke kelinci lain.

Berikan perawatan yang terbaik dengan kadar gizi yang baik, seperti wortel untuk mempercepat pergantian kulit ari. Suntik dengan obat khusus hewan serta oleskan obat kulit salep (pinicilin) setiap hari.
Scabies butuh waktu penyembuhan antara 3-7 minggu, bahkan bisa lebih. Setelah sembuh (dengan ciri-ciri kembalinya bbppl-kelinci 06.jpgbulu sampai normal, kelinci boleh kembali ke kandang asal.

Kandang: ukuran kandang minimal 40×50 cm untuk ukuran kelinci rata-rata. Kandang kelinci jenis besar seperti Satin, Flam, New Zealand sebaiknya 50×70 atau lebih besar lagi. Kandang bisa terbuat dari bambu kuat (tidak berbubuk). Kandang besi dan kawat sangat baik karena penyakit tidak mudah menular.
Kandang jangan sampai berlubang sehingga tikus tidak bisa masuk. Kelinci sangat takut dengan tikus karena tikus sering menyerang anak-anak kelinci, bahkan memakan bayi kelinci. Selain aman dari tikus kandang juga tidak boleh kemasukan angin besar, terutama angin malam.

Kelinci butuh cahaya terang selama 17 jam sehari. Berikan lampu penerangan secukupnya di malam hari. Kebersihan kandang harus terjaga. Tempat pakan dicuci dan kering.

Perkawinan dan Kehamilan
Masa puber kelinci jantan umur 3 bulan dan bisa membuahi pada usia 5 bulan. Sedangkan masa puber kelinci betina pada usia 5 bulan dan bisa hamil pada usia 5,5 bulan ke atas.

Cara kawin. Bawa betina ke kandang jantan. Masukkan dan biarkan bercumbu. Biasanya pejantan akan menciumi bagian muka dan kelamin betina. Betina yang cenderung lari-lari biasanya mudah kawin bbppl-kelinci 02.jpgdibanding yang tengkurap tanpa gairah.

Tunggu sekitar 2-4 menit sampai betina nungging memberikan kelaminnya kepada pejantan. Dalam waktu sekitar 30-40 detik pejantan akan terkulai lepas. Satu menit kemudian ambil betina, istirahatkan dan berikan makan. Sepuluh hingga lima belas menit kemudian kembali betina ke kandang pejantan, ulang lagi hingga tiga kali. Jika pada ketiga kali betina tidak minat kawin lagi tidak masalah. Dua kali cukup.

Kawin sekali bisa melahirkan antara 2-4 ekor anak. Sedangkan jika kawin 2-3 kali biasanya mampu melahirkan 4-8, bahkan 10 anak, tergantung kondisi produktivitas sang betina.

Ciri-ciri kelinci jantan maupun betina hendak kawin bisa dilihat pada bagian kelaminnya. Jika merah, tanda sudah pingin kawin. Bisa juga dengan melihat tingkahnya, seperti pantatnya ngesot dip agar kandang, atau menggesek-gesek dagunya. Atau bisa juga melihat dengan memegang bagian pantat. Jika saat kelinci dipegang langsung nungging itulah tanda kepingin kawin.

Kelinci hamil sangat butuh perhatian. Sebagaimana manusia hamil, kelinci butuh pasokan gizi baik dan pakan stabil. Lapar dan kurang minum saat hamil membuat stres sang induk. Wortel setiap hari 1 batang cukup untuk memasok gizi. Masa hamil kelinci antara 29-33 hari.

Minggu pertama biasanya gelisah ketika janin tumbuh. Berikan perhatian pakan yang cukup dan belaian khusus untuk menghindari stres. Pada usia kehamilan 17 hari, kandungan mulai membesar. Sang induk semakin butuh banyak makan. Pagi, siang, sore dan malam harus tersedia makanan.

Memasuki usia kandungan 25 hari kelinci nampak gelisah karena menjelang kelahiran. Ciri-ciri hendak melahirkan adalah sang induk mengorek-ngorek kandang dengan kuku kaki depannya. Ini adalah karakteristik kelinci yang ingin menggali lubang di tanah. Sediakan kotak dan jerami kering supaya induk merasa ada jaminan tempat melahirkan.

Sebelum melahirkan biasanya kelinci mencabuti bulunya untuk tempat tidur sang anak. Kehamilan pertama dan kedua biasanya sang induk agak gugup, namun sebagian ada yang langsung tanggap. Jerami untuk induk baru sangat penting karena biasanya ia akan telat mencabuti bulunya. Kotak harus bersih, tidak basah dan jangan sampai muncul hewan kutu (atau uget-uget).

Saat hendak dan sesudah melahirkan jangan sering dilihat, kecuali oleh Anda yang sudah terbiasa merawat. Kelinci merasa ketakukan anaknya diganggu orang jika dilihat terus-menerus.

Berikan sayuran atau rumput serta minuman saat menjelang kelahiran sebab setelah melahirkan kelinci sangat capek, dehidrasi dan butuh makanan yang banyak. Telat memberi makanan saat kelahiran adalah penyiksaan.

Kenapa kelinci kanibal? Dua kemungkinan utama. 1) Stres karena pasokan pakan sehat sejak minggu pertama hingga minggu ke empat kurang terjamin sehingga dirinya merasa tersiksa dengan kehadiran anak-anaknya. 2) Takut terhadap bahaya seperti ancaman tikus, anjing, kucing dll.

Pasca kelahiran
Kelinci lahir hanya mengandalkan makan dari air susu induknya (ASI). Biasanya induk menyusui pada jam-jam tertentu bbppl-kelinci 03.jpgpada subuh atau malam hari. Anak kelinci wajib mendapat pasokan ASI hingga usia 35 hari. Di bawah itu anak tidak sehat dan gampang mati. Berdosa jika kita memisahkan anak kelinci dari induknya sebelum usia 35 hari.

Pemisahan anak dari induk minimal 35 hari. Dimulai sapih pada usia 32 hari dengan cara memisahkan pada siang hari dan mengembalikan pada sore hari. Jika belum hendak dijual atau alasan lain, anak kelinci bisa terus menyatu dengan induknya hingga umur 45 hari.

Anak kelinci akan belajar makan rumput pada umur 14 hari dan mulai banyak makan diusia 26 hari. Wortel atau ubi kayu sangat bagus diberikan pada umur 14 hari supaya gigi-gigi kelinci mulai tertata baik.

Perlu diketahui, kelinci memiliki pertumbuhan gigi yang terus menerus sehingga butuh menggerat untuk mencegah pertumbuhan. Berikan bata merah di kandang, terutama kandang pejantan yang gemar menggerat.

Cara Meningkatkan Produksi Telur Bebek dan Ayam Petelur

Agar bebek petelur dan ayam petelur anda produksi meningkat  dan ternak anda jadi sehat, Campurkan dua kapsul AMNE (asam amino) pada satu botol viterna lalu kocokkan agar tercampur, selanjutnya berikan lewat makanan atau minuman bebek petelur dan ayam petelur setiap tiga hari sekali atau seminggu dua kali.



kandungan amne :

  • triptopan, lisin, metionin, penilalanin, treonin, valin, leusin dan isoleusin, arginin, taurin, sistin, histidin.

 
Support : Page Recomended | Branding Product | Jasa Like Fanpage
Copyright © 2014. Distributor Resmi Nasa Tegal - All Rights Reserved
User Publisher | Shopping Mode by : Oemah Web Banjar
Proudly powered by Blogsite